Kelompok Tani Amerta Nadi Duta Bali Ketingkat Nasional
Kelompok Tani Amerta Nadi, Kec. Pupuan Kab.Tabanan mewakili Bali dalam lomba kelompok tani ternak kambing tingkat nasional 2014. Kelompok tani yang terletak didaerah sentra perkebunan ditunjuk sebagai wakil Bali karena sudah menjuarai lomba timgkat provinsi pada tahun 2013.
I Nengah Suarya selaku ketua Amerta Nadi membenarkan hal tersebut. Saat ditemui dikebun, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya masih kurang percaya diri untuk mewakili Bali dan masih menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kriteria penilaian lomba. “Saat ini kami sedang bersiap diri untuk lomba, seperti melengkapi sarana dan prasarana yang berhubungan dengan kegiatan kita sehari-hari. Soalnya ini kan lomba tingkat nasional, persiapan harus benar-benar dimatangkan”,ucapnya.
Penilaian dari dari pusat direncanakan pada 3 Juni 2014.
Berdiri sejak tahun 2008. Dengan anggota awal 28 orang, namun meninggal satu. Jadi, tinggal 27 orang yang aktif. I Nengah Suarya merasakan manfaat dari adanya kelompok tani. Seperti pembinaan dari dinas. Sehingga mendapatkan tambahan ilmu untuk menambah penghasilan. “ Dulu sebelum berternak kambing, kita hanya berkebun kopi. Dalam satu tahun perlu empat bulan dalam merawat kopi, sehingga ada waktu kosong delapan bulan (nganggur). Setelah menekuni usaha ini kita dapat pemasukan tambahan dan mengurangi pengangguran didaerah kami”, tambahnya.
Amerta Nadi sementari ini fokus membudidayakan kambing jenis perakanan etawa (PE). Sejak awal berdiri lebih condong ke pembibitan, karena banyaknya permintaan pasar, khususnya dari Denpasar yang pembelinya lebih menyukai kambing asal Pupuan. Namun, sekarang sudah mulai mengolah hasil susu dan memproduksi kompos.
Mengenai pakan, kelompok tani ini belum menemui kendala berarti. Topografi wilayah dengan curah hujan yang cukup tinggi membuat ketersediaan pakan tersedia sepanjang tahun. “Kambing itu tidak rewel, bisa makan apa saja. Kadang saya beri daun pisang, gamal dan daun kering pun dimakan habis”, tegasnya.
Ternak kambing bisa memberikan hasil berupa daging, susu dan kulit. Limbah kambing berupa kotoran (feses) dan air kencing bisa diolah menjadi pupuk kompos. Paling penting perkebunan setempat tidak bergantung pada pupuk kimia lagi. Hal ini memberikan dampak ganda. Lingkungan menjadi aman dari residu kimia dan petani kopi tidak mengeluarkan biaya produksi untuk pembelian pupuk.
0 Response to "Kelompok Tani Amerta Nadi Duta Bali Ketingkat Nasional"