By
suara satwa news
—
Minggu, 11 Desember 2011
—
Add Comment
SEMINAR NASIONAL ONE WORLD ONE HEALTH 2011
Sekilas OWOH
Pada tanggal 29 Desember 2004, di Rockfeller University USA diadakan pertemuan para pakar kesehatan dunia dan perwakilan berbagai organisasi dunia. Pertemuan tersebut kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa dunia saat ini memasuki era One World One Health (OWOH) yang merupakan suatu konsep multi disiplin dan multi sektor sehingga didefinisikan sebagai suatu upaya kolaborasi antara multi disiplin yang berwawasan lokal, nasional, dan internasional dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal untuk manusia, hewan, dan lingkungan. Tujuan diadakannya seminar ini agar kita bisa mengerti dengan jelas apa itu makna OWOH yang sebenarnya.
Sudah menjadi agenda wajib saat BKKH FKH Unud untuk mengadakan seminar nasional, seperti tahun 2010 lalu seminar yang selalu mengangkat tema “One World One Health” (OWOH) kali ini diadakan pada ,tanggal 3 Desember 2011 yang diadakan di Gedung Bentara Budaya, Gianyar, Bali.
Acara ini sendiri dimulai pukul 09.00 WITA. Pembicara pertama pada seminar kali ini adalah Prof. drh. I Gusti Ngurah Mahardika (Ketua PDHI cabang Bali dan dosen FKH Unud). Beliau menyampaikan tentang Konsep One World One Health: Kearifan Lokal. Pembicara kedua yaitu Dr. D. K Indrasari Utami, SpS (Bagian/SMF ilmu penyakit saraf FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar) dengan topik Rabies pada Manusia. Pembicara selanjutnya adalah Drh. Wiwiek Bagja (Pengurus Besar PDHI) dengan topik yang disampaikan One World One Health on Zoonosis. Dan pembicara terakhir adalah dari Majelis Utama Desa Pakraman Bali, dengan topik Desa Pakraman dan Kesehatan Semesta.
Dalam seminar ini dihadiri oleh delegasi dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Universitas Hasanuddin, Universitas Nusa Tenggara Barat, dan dari mahasiswa Universitas Udayana sendiri.
Komentar dari perwakilan FKH Unair bahwa sebenarnya seminar kali ini materinya sudah bagus, tetapi jumlah peserta umum atau mahasiswa Udayana dan dekorasi tempatnya terlalu polos. Perwakilan dari UGM juga berkomentar dalam acara ini kekurangannya pada sesi tanya jawab, karena biasanya terdiri dari 2-3 sesi, tetapi dalam seminar ini hanya diperkenankan 1 sesi tanya jawab. Semoga dengan kritikan diatas bisa dijadikan pembelajaran untuk acara yang selanjutnya.
Dan malam harinya dilanjutkan dengan acara malam keakraban (makrab) Imakahi yang dihadiri oleh seluruh delegasi. Pada malam keakraban tersebut diadakan inagurasi yang mana acara ini berguna untuk mengakrabkan seluruh mahasiswa FKH di Indonesia.
by: Hanesty Jantiko
0 Response to " "